Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karangasem mengikuti rangkaian Perayaan Rahina Tumpek Wayang dengan Upacara Jagat Kerthi sebagai Pelaksanaan Tata-Titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru di Kabupaten Karangasem yang dipusatkan di Taman Budaya Candra Buwana pada Saniscara Kliwon Wayang, (5/3/2022).

Kegiatan sekala Jagat Kerthi diawali dengan “mereresik” (bersih-bersih) sampah plastic diseputaran Taman Budaya Candra Buana, yang dihadiri langsung oleh Bupati Karangasem didampingi Wakil Bupati, Ketua DPRD, Forkopimda, Tim Ahli Bupati, Asisten, serta Kepala Perangkat Daerah bersama staf, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Sekda Karangasem selaku Ketua Pelaksana Kegiatan Jagat Kerthi menyampaikan bahwa nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi yang sudah lama diwarisi ini, agar bisa dimaknai dan dilaksanakan secara konsisten berkelanjutan oleh krama Bali khususnya masyarakat Karangasem, menuju visi pembangunan Daerah Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Karangasem melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Karangasem Era Baru yang pradnyan, Kertha, Shanti dan Nadi.

Dalam sambutannya Bupati Gede Dana menekankan pelaksanaan jagat kerthi sebagai sarana memperkokoh nilai-nilai adiluhung Sad Kerthi, sebagai tata-titi kehidupan masyarakat Bali yang utuh dan mewujudkan keseimbangan dan keharmonisan alam Bali, krama Bali, serta kebudayaan Bali, adat istiadat, tradisi, seni  budaya dan kearifan lokal sekala niskala.

Pelaksanaan Jagat Kerthi di masyarakat dalam lingkup kelurahan/desa dan keluarga diharapkan juga mengefektifkan kembali gerakan tidak menggunakan sarana berbahan plastik sekali pakai, seperti  tas kresek, pipet, dan styrofoam, serta melaksanakan gerakan pengelolaan sampah berbasis sumber, seperti memilah sampah organik, an organik, dan residu.

Diakhir kegiatan, Bupati beserta rombongan mengunjungi pameran hasil pertanian yang mengedepankan produk hasil lokal pertanian, diisi oleh stand Kelompok Wanita Tani (KWT), Himpunan Wira Usaha Karangasem (Hiwika), petani  garam Amed, serta pelaku usaha lainnya. (Diskominfo)